Posted by rampak naong - -

kompas.com

Kemenangan Indonesia 6-0 atas laos, kemenangan nordin halid atau PSII? Nanti dulu. Bagi saya gak ada kaitannya. Suka cita jangan berlebih. Kita harus tetap kritis sama PSSI yang menurut saya gak ada kerjanya.
Ketika saya nonton headlines news metro tv jam 22.00, ada seorang cewek berkaos putih dengan tulisan “aku berlindung dari godaan nordin halid yang terkutuk”. Nah betul kan. Kemenangan Indonesia jangan dihubung-hubungkan dengan PSII, apalagi nordin halid. Gak nyambung.
Saya membayangkan jadi pejabat PSSI itu enak. Duit tinggal mengajukan anggaran ke kemmenterian pemuda dan olah raga. Terus kementerian pemuda olah raga tinggal mengajukan ke DPR RI. Ketok. APBN pun menganggarkan. Tentu termasuk lobby tingkat tinggi. Bolak-balik. Terus menerus. Biar gol. Kalau perlu ditambah dari proposal yang diajukan.
Terus cara kedua, cari sponsor. Asal deal soal negosiasi butget-nya, pasti perusahaan gembira menjadi sponsor sepakbola. Ya... dong. Kan sepakbola olahraga paling digemari. Meski dari dulu kalah terus dan gak pernah berprestasi, tetap saja orang suka sepakbola.  Nah...ini pasar bagi perusahaan. Menaikkan citra. Merangkul konsumen. Ahiranya, meraup keuntungan.
Impas. PSSI juga dapat keuntungan. Uang perusahaan akan ngalir ke PSSI. Dan PSSI tinggal mengalokasikan anggaran itu untuk apa, ya terserah PSSI dong. Di luar cuma bocoran yang kita dengar, mulai pengelolaan keuangan yang gak transparan atau bau sas-sus yang tidak sedap tentang korupsi. Kebenarannya? Saya gak tahu. Cuma saya lagi-lagi ketawa melihat tulisan di kaos cewek tadi dan ingin saya ulang, “aku berlindung dari godaan nordin halid yang terkutuk”.
PSSI gak ada kerjanya? Ya dong. Kan Cuma ngatur jadwal liga. Kayak siswa sekolah bikin jadwal nyapu kelas. Paling-paling mengoordinasi PSSI seluruh Indonesia. Selebihnya mencari pelatih untuk tim nasional, dan seterusnya dan seterusnya. Tidak ribet kan? Yang ribet paling tanggungjawabnya. La apa iya PSSI tanggungjawab?
Terus anggaran digunakan apa lagi? Manaikkan citra PSSI yang lagi meluncur ke level paling bawah. Ke titik nadir. Baru-baru ini ada spanduk di Gelora Bung Karno yang mendukung kepemimpinan Nurdin. La anggaran PSSI hanya untuk beli spanduk? Barangkali. Namanya barangkali.
Kesimpulannya apa? Nanya lagi. Kemenangan Indonesia di dua pertandingan, tolong jangan dikait-kaitkan dengan Nordin ya...? paham.