Teror di Awal Tahun

Boom!
Pikiran saya meledak. Pertanyaan-pertanyaan berhamburan tunggang- langgang mencari jawab.
Menggugat makna. Meneror harap.
Apa makna pesta semalam bagi tetangga kami yang kelaparan
Apa makna dentuman musik bagi suara tangis anak tak berayah,  karena ibunya tak mampu membeli satu terompet
Boom!
Pikiran saya meledak. Pertanyaan-pertanyaan berhamburan tunggang- langgang mencari jawab.
Apa makna jalanan macet.  Sesak oleh mobil mengkilat dan baru. Mengantar para elit, orang kaya, dan kelas menengah tamasya. Menginap di hotel mewah berbintang lima. Atau di villa indah.
 Sementara penduduk desa setiap saat mereka-reka. Kepada siapa lagi hari ini mencari tetangga atau tempat pinjaman untuk memperbesar hutang mereka.
Boom!
Pikiran saya meledak. Pertanyaan-pertanyaan berhamburan tunggang- langgang mencari jawab.
Mencari tahu apakah masih ada empati  di batin para penguasa. Sejak pusat hingga penguasa daerah. Sementara setiap hari saya lihat mereka asyik bertikai. Saling tikam dan cerca. Bahkan dalam olahraga yang paling disuka. Dalam sepakbola.
Boom!
Pikiran saya meledak. Pertanyaan-pertanyaan berhamburan tunggang- langgang mencari jawab.
Telivisi dan koran-koran menyajikan berita gerah
Tak jelas menyuarakan siapa
Pertumbuhan ekonomi katanya naik. Pada hal rakyat membeli kebutuhan pokok saja susah. Karena setiap saat naik tak terkira.
Boom!
Pikiran saya meledak. Pertanyaan-pertanyaan berhamburan tunggang- langgang mencari jawab.
Kembali kami pungut bom itu. Dan kami ledakkan lagi dalam pikiran. Agar saya dan rakyat lainnya tahan banting menghadapi  derita. Terus bekerja. Hanya kepada Tuhan kami meminta.

Boom! Tahunbaru rupanya