Posted by rampak naong - -

”Jumlah masjid milik warga NU yang disusupi dan diambil alih oleh kelompok garis keras yang mengklaim dirinya paling benar itu mencapai ratusan. Mereka menganggap masjid NU mempraktikkan bid’ah dan beraliran sesat. Proses pengambilan masjid itu berbentuk pergantian takmir masjid yang selama ini diisi oleh warga Nahdliyin. Tradisi-tradisi ritual keagamaan khas NU pun diganti” (KH. Masdar F. Mas’udi dalam Ilusi Negara Islam; Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia)

Tulisan judul di atas asli saya temui di banyak masjid di Sumenep. Bahasanya menyentuh dan menyejukkan. Ditulis di bagian dalam jam dinding dengan huruf kapital agak besar, berwarna hijau. Tepat di bawah tulisan itu ada logo NU.

Sekilas tulisan itu biasa saja. Sekedar bahasa himbauan seperti biasanya kita lihat. Tapi jika diletakkan dalam konteks pertarungan ideologi yang sekarang sudah beralih ke masjid-masjid, baru tulisan itu tidak main-main. Dan logo NU yang dibuat dalam ukuran besar, tepat di bawahnya, makin mempertegas makna terang-benderangnya.

Belakangan ini memang ada beberapa masjid di Sumenep yang sudah menjadi basis gerakan Islam yang tidak memakmurkan bumi. Dalam khotbah jumat misalnya, sang khatib menampilkan khotbah yang tidak ramah. menyebarkan fitnah. Bahkan gampang menuduh keyakinan lain bid’ah. Pernah suatu ketika saya bersama teman hampir interupsi ketika seorang khatib memanaskan masjid dengan menebar kebencian kepada tokoh NU dan Muhammadiyah. Untung saya masih bisa mengendalikan emosi. Apa jadinya jika ada interupsi dalam shalat jumat?

Melihat infiltrasi gerakan Islam garis keras intens ke masjid-masjid membuat seorang tokoh NU di Sumenep melakukan aksi kecil, tetapi cerdas. Dia mengeluarkan uang untuk dibelikan jam dinding. Di bagian dalam jam itu kemudian ditulis ”Dari Masjid-Nya Kita Makmurkan Bumi-Nya”. Logo NU dibubuhkan juga di dalamnya. Secara gratis jam itu kemudian dibagikan kepada takmir masjid di Sumenep.

Mungkin ada yang mengajukan pertanyaan, apakah kekuatan jam dinding dengan tulisan ”Dari Masjid-Nya Kita Makmurkan Bumi-Nya”? Lalu apa pula kekuatan logo NU? Jangan-jangan persis seperti tulisan dalam bungkus rokok, ”merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin”, tetapi toh orang tetap merokok?

Saya jamin tidak. Ini bukan rokok. Ini masjid bung. Jadi, jam dinding itu adalah jimat yang dibuat untuk memagari kelompok tertentu agar tidak ”mencuri” masjid yang dibangun susah-payah warga NU. Lebih dari sekedar memagari masjid, jimat itu juga memagari keyakinan jama’ah masjid dari serangan keyakinan lain yang jauh dari nilai-nilai al-’adalah, tawassuth, tasamuh dan tawazun-nya NU.

Memang jam dinding tidak cukup. Tidak memadai untuk membendung infiltrasi gerakan Islam garis keras yang dikenal sangat militan itu. Diperlukan program yang sistematis untuk menguatkan pemahaman Islam yang rahmat lil alamin kepada jama’ah masjid. Tetapi aksi kecil yang cerdas itu bisa dicoba di masjid dekat rumah anda. Siapa tahu membaca tulisan yang menyejukkan itu, kerasnya seketika lembut?

2 Responses so far.

M Mushthafa mengatakan...

Masdar menulis buku khusus tentang masjid. Sayang saya tak punya..

Black Horse mengatakan...

Salam alaikum bindereh . . .

Ketemu disini. . . :D

Matorsakalangkong. . .

Kah. . kah. . kah. . .