Posted by rampak naong - -


Bermula dari keprihatinan terhadap perekonomian warga NU, pada tahun 2004 MWC NU Gapura Sumenep Madura merintis pendirian Baitul Maal wa Tamwil. Saat itu warga NU, mayoritas warga NU di lapisan paling bawah, banyak yang menjadi korban praktek rentener.

Untuk membuktikan, pengurus NU saat itu mengadakan penelitian sederhana. Data yang ditemukan mencengangkan. Di satu bank harian saja, korbannya mencapai 3.311 orang. Mereka harus mengembalikan pinjaman dengan bunga sampai 50% . Hitungannya seperti ini, jika mereka meminjam uang 100 ribu, mereka dikasih 90 ribu. Sementara yang 10 ribu digunakan untuk uang administrasi. Pelunasannya diangsur setiap hari dengan membayar 5 ribu/hari selama satu bulan. Jadi,mereka pinjam 90 ribu tapi harus bayar 160 ribu.

Upaya pendiriannya tidak mudah. Warga NU, bahkan pengurusnya, banyak yang pesimis BMT akan berhasil. Tetapi ada dua orang yang tidak kenal menyerah. Dua orang ini secara door to door mendatangi pengurus NU dan melobi madrasah-madrasah dan pesantren-pesantren sekitar agar menyimpan uangnya di BMT.

Usaha dua orang yang tahan banting ini membuahkan hasil. Jika Modal awal BMT ini pada tahun 2004 hanya 400 ribu, satu tahun berikutnya memiliki anggota 51 orang dengan nasabah 227 orang, dan asset 17,5 juta.

Setelah 6 tahun perkembangannya, BMT NU Gapura mengalami kemajuan pesat. Masyrakat percaya sama BMT NU karena dikelola secara profesioanal. Saat ini BMT NU Gapura memiliki asset 2 milyar 180 juta, 910 anggota, 1.209 penabung, dan 5.819 peminjam. Jika awalnya karyawan hanya dua 2 orang, sekarang telah memiliki 14 karyawan.

Dalam meluncurkan produknya, BMT NU Gapura sangat cerdik. Istilah yang digunakan dicari yang mudah diingat seperti SIAGA (simpanan Anggota), TABAH (tabungan mudharabah), TIARA (tabungan investasi ramelan), SIDIK FATONAH (simpanan pendidikan fathonah), TARAWI (Tabungan ukhrawi).

Untuk penyaluran dana/pembeayaan, produk yang dikenalkan adalah Bai’ Bits Tsamani al-Ajil (BBA), murabahah, mudlarabah, musyarakah, al-Qardul Hasan, dan Rahn (Gadai). Sementara untuk produk jasa BMT NU Gapura menawarkan, transfer uang ke seluruh bank indonesia dan luar negeri, pembayaran rekening PLN, telepon, dan internet, pembayaran beaya pendidikan perguruan tinggi, dan sewa mobil.

Kerja keras pengurus NU Gapura saat ini telah menuai hasil. Dalam 6 tahun perkembangannya BMT telah menjadi kebanggaan warga NU. Saat ini BMT NU Gapura sering menjadi lokasi studi banding BMT lain, bahkan dari luar daerah. Dalam sebuah kunjungannya ke MWC NU Gapura beberapa bulan lalu, Prof. Dr. Kacung Marijan mengatakan kebanggaannya. Menurutnya, tak banyak MWC NU yang memiliki BMT seperti ini di Jawa Timur. Malah BMT NU Gapura ini mungkin satu-satunya (dardiri)